MEMBERIKAN YANG TERBAIK SEBAGAI SEORANG FIGURAN UPAYA TAFSIR NARATIF ATAS INJIL MATIUS 26: 6-13

Penulis

  • Maria Fransisca Sihombing Universitas Kristen Duta Wacana

Kata Kunci:

narrative criticism, anointing, Gospel of Matthew, Messiah, woman, kritik naratif, pengurapan, Injil Matius, Mesias, perempuan

Abstrak

         The narrative of the anointing of Jesus by a woman is an intriguing story to discuss. This story is found in all four Gospels but is told in different ways. The versions in the Gospels of Matthew and Mark are similar; however, Matthew has a distinctive way of telling this story. This study employs narrative criticism to analyze the story of the anointing of Jesus by a woman in the Gospel of Matthew (Matt 26:6-13). Placed between the plans for Jesus' murder, this narrative highlights the goodness of the woman's action, anointing Jesus in preparation for His burial. Analysis of the three scenes in this narrative reveals that although the disciples were upset, Jesus emphasized the importance of the anointing as a good deed by the woman and as a recognition of Himself as the Messiah. The emphasis in this narrative is on the woman's action, who somehow remains unnamed. This underscores the noble devotion of the woman, who gave her best to Jesus as an anonymous figure.

         Narasi pengurapan Yesus oleh seorang perempuan menjadi kisah yang menarik untuk dibahas. Kisah ini terdapat di keempat Injil, namun diceritakan dengan cara yang berbeda-beda. Kisah tersebut dalam Injil Matius dan Markus memiliki kemiripan, namun ada sesuatu yang menjadi ciri khas Matius dalam menceritakan kisah ini. Penelitian ini menggunakan metode kritik naratif untuk menganalisis narasi pengurapan Yesus oleh seorang perempuan dalam Injil Matius (Mat 26:6-13). Ditempatkan di antara rencana pembunuhan Yesus, narasi ini menyoroti kebaikan tindakan perempuan tersebut, yang mengurapi Yesus sebagai persiapan penguburan-Nya. Analisis terhadap tiga adegan dalam narasi ini mengungkapkan bahwa meskipun para murid gusar, Yesus menegaskan pentingnya tindakan pengurapan itu sebagai tindakan baik sang perempuan dan pengakuan atas diri-Nya sebagai Mesias. Penekanan dalam narasi ini ada pada tindakan sang perempuan yang ternyata dibiarkan tanpa nama. Hal tersebut menekankan betapa mulianya pengabdian sang perempuan yang memberikan yang terbaik bagi Yesus sebagai seorang figuran tanpa nama.

Unduhan

Diterbitkan

2024-09-01